World Cocoa Day Pertama di Bangka Belitung: Cokelat CandU Perlihatkan Proses Produksi dari Hulu ke Hilir

banner 468x60

Pangkalpinang, IrroNews.com — Untuk pertama kalinya, World Cocoa Day digelar di Bangka Belitung. Acara ini diprakarsai oleh Merinda Haris, pemilik brand lokal Cokelat CandU, dan menjadi momen bersejarah bagi perkembangan industri cokelat di provinsi ini.

 

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Bertempat di Hotel Santika, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Babel Explor yang didukung oleh Bank Indonesia, sekaligus menjadi pameran cokelat pertama di Babel.

 

Berbeda dari pameran pada umumnya, mini exhibition ini menyoroti seluruh proses pengolahan cokelat — mulai dari biji kakao mentah hingga menjadi produk siap konsumsi. Lima mesin utama yang digunakan dalam proses produksi dibawa langsung ke lokasi, memungkinkan pengunjung menyaksikan secara langsung setiap tahapan pembuatan cokelat.

 

“Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa membuat cokelat bukanlah proses instan. Di sini, kami perlihatkan bagaimana biji kakao diolah secara bertahap menggunakan lima mesin utama yang kami pakai di CandU,” ujar Merinda pada Minggu (13/7/2025).

 

Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, petani kakao dari berbagai kabupaten di Bangka, serta pelaku usaha lokal yang sudah bekerja sama dengan CandU, seperti Loka Space “Chocolate & Coffee” dan Rei’s “Home Baked Good”.

 

Merinda menegaskan pentingnya hilirisasi produk kakao di Bangka Belitung. Selama ini, petani hanya menjual biji kakao dalam bentuk mentah. Padahal, potensi nilai tambah dari kakao sangat besar jika diolah hingga menjadi produk akhir.

 

“Cokelat CandU hadir sebagai industri cokelat pertama di Bangka. Kami ingin membangun rantai nilai yang melibatkan petani, industri pengolah, dan pelaku F&B lokal, agar manfaat ekonomi dari kakao bisa dirasakan secara luas,” tambahnya.

 

Dengan konsep dari hulu ke hilir, Cokelat CandU berupaya membentuk ekosistem ekonomi berbasis kakao, mulai dari petani di lapangan hingga ke produk olahan yang dinikmati konsumen di kafe dan toko roti.

 

Tiara Puti Bastian, pemilik Rei’s Home Baked Good, menjadi salah satu pelaku usaha yang telah merasakan manfaat kolaborasi dengan CandU. Ia pertama kali mengenal CandU saat mencari bahan dasar cokelat untuk kue buatannya.

 

“Biasanya rasa cokelat itu gitu-gitu aja. Tapi saat mencoba CandU, saya langsung sadar ini beda. Ada keasaman segar khas dari Bangka Selatan, dan varian lain dengan hint kacang dari Pemali. Ini rasa yang tidak saya temui di cokelat bubuk biasa,” tuturnya.

 

Kini, Cokelat CandU menjadi bahan utama dalam berbagai produk kue di Rei’s. Tiara menyebutkan bahwa rasa khas dari cokelat lokal ini memberi karakter unik pada kuenya.

 

Melalui peringatan World Cocoa Day ini, Cokelat CandU berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi besar kakao lokal. Tak sekadar sebagai komoditas ekspor dalam bentuk mentah, tetapi sebagai bahan baku industri bernilai tinggi yang mampu menggerakkan ekonomi kreatif dan kuliner di Bangka Belitung. (Tn)

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *