Bangka Selatan, IrroNews.com – Nama Tion (40) mungkin tak asing bagi aparat penegak hukum di Bangka Belitung. Sosok ini bukan sekadar buronan biasa, tapi pelaku kriminal kambuhan yang selama lebih dari satu dekade dikenal sebagai momok bagi kapal-kapal yang melintas di Perairan Selat Bangka.
Tion akhirnya tewas setelah sempat melakukan perlawanan saat digerebek tim gabungan Subdit Gakkum Dit Polairud Polda Babel dan Polsek Cengal, Kamis (7/8) dini hari di Desa Sungai Somor, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
“Pelaku sempat mengancam petugas dengan pisau dan dalam kondisi sedang mengonsumsi sabu. Terpaksa kami ambil tindakan tegas dan terukur,” ujar Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah, Kamis (7/8/2025).
Pelaku sempat dilarikan ke Puskesmas Cengal, namun nyawanya tak tertolong. Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Rekam Jejak Tion: Dari Perompakan Massal hingga Pembunuhan ABK
Catatan kriminal Tion mengungkapkan betapa berbahayanya sosok ini. Sejak 2012, ia telah berkali-kali keluar masuk penjara akibat aksi perompakan.
• 2012: Ditangkap atas kasus perompakan kapal.
• 2013: Kembali beraksi, kali ini merompak 11 kapal nelayan dalam satu hari.
• 2017: Melakukan aksi perompakan lagi dan dipenjara.
• 2024: Bersama tiga rekannya, merompak kapal barang di Selat Bangka. Aksi ini bahkan menewaskan salah satu anak buah kapal (ABK) akibat tembakan pelaku.
Tion sempat buron selama satu tahun sebelum akhirnya ditemukan di OKI.
Simbol Kejahatan Laut yang Berakhir Tragis
Bagi aparat Polda Babel, penangkapan ini menjadi simbol dari komitmen mereka dalam menjaga keamanan laut, khususnya di jalur rawan seperti Selat Bangka.
Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo, disebut terus menekankan pentingnya membasmi jaringan kejahatan laut yang terorganisir.
“Tion adalah contoh nyata residivis yang tak jera. Penegakan hukum harus konsisten agar tak ada lagi korban dari kejahatan laut seperti ini,” tegas Fauzan. (Tn)










