Job Fair Pangkalpinang 2025 Siap Digelar, Disnaker Prioritaskan Tenaga Lokal dan Rekrutmen Berkualitas

banner 468x60

Pangkalpinang, IrroNews.com — Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) akan menggelar Job Fair 2025 selama dua hari, yakni pada 23 dan 24 Juli 2025. Kegiatan ini akan dipusatkan di halaman Kantor Wali Kota Pangkalpinang atau halaman DPMPTSP Kota Pangkalpinang.

 

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Ajang ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam menekan angka pengangguran sekaligus memperluas akses informasi ketenagakerjaan bagi masyarakat.

 

Kepala Disnaker Kota Pangkalpinang, Amrah Sakti, menjelaskan bahwa hingga saat ini telah ada 15 perusahaan lokal dari berbagai sektor yang terkonfirmasi ikut serta dalam bursa kerja tersebut. Jumlah kebutuhan tenaga kerja yang ditawarkan mencapai 904 lowongan, mencakup 46 jabatan berbeda.

 

“Lowongan yang tersedia datang dari sektor perbankan, pelayaran, kesehatan, perhotelan, hingga informasi penempatan kerja ke luar negeri. Jadi masyarakat yang ingin bekerja, baik di dalam maupun luar negeri, bisa memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Amrah kepada, Senin (21/7/2025).

 

Namun, Job Fair 2025 ini tidak sekadar menjadi ruang perekrutan tenaga kerja. Disnaker juga menghadirkan Balai Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk memberikan informasi resmi mengenai prosedur kerja ke luar negeri.

 

“Job fair kali ini tidak hanya sebatas penyediaan lowongan kerja, tetapi juga menjadi ruang konsultasi dan edukasi bagi masyarakat. Kami akan menghadirkan talk show dan diskusi interaktif seputar peluang kerja luar negeri dan tata cara penempatan kerja yang resmi dan aman,” jelas Amrah.

 

Disnaker, kata Amrah, sengaja menitikberatkan pada kualitas penyelenggaraan job fair dibandingkan sekadar kuantitas semata. Salah satu aspek penting yang jadi perhatian adalah integritas informasi dari perusahaan peserta.

 

“Kami tak ingin ada perusahaan yang menyatakan siap menampung seribu pelamar, tapi nyatanya hanya lima orang yang diterima. Lebih baik lowongan sedikit tapi benar-benar dibutuhkan,” tegasnya.

 

Ia menambahkan, seluruh perusahaan yang dilibatkan sudah dipastikan relevan dengan kompetensi dan jurusan lulusan pendidikan di Bangka Belitung, khususnya para alumni SMK.

 

“Kami ingin memastikan alumni SMK seperti dari jurusan pariwisata, otomotif, dan teknik punya peluang nyata untuk terserap di dunia kerja. Ini bentuk komitmen kami terhadap link and match pendidikan dengan dunia industri,” tutur Amrah.

 

DPRD Apresiasi, tapi Soroti Transparansi dan Komitmen Perusahaan

 

Sementara itu, kegiatan Job Fair ini juga mendapat perhatian dari DPRD Kota Pangkalpinang. Anggota DPRD, Arnadi, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program ini yang dinilainya sangat relevan dengan kondisi daerah saat ini.

 

“Saya pikir pelaksanaan job fair di Kota Pangkalpinang merupakan program yang bagus, mengingat saat ini angka pengangguran terbuka di Pangkalpinang sangat tinggi. Sehingga terobosan pemerintah kota dalam kegiatan ini patut diapresiasi,” ujarnya.

 

Arnadi menilai job fair sebagai wadah yang efektif untuk mempertemukan langsung antara pencari kerja dan penyedia lapangan kerja. Apalagi, sebagian besar pengangguran di Pangkalpinang berasal dari lulusan SMA dan SMK.

 

“Job fair kan mempertemukan pencari kerja dan penyedia lapangan kerja. Sehingga kehadiran langsung para pencari kerja seperti lulusan SMA dan SMK yang menjadi penyumbang pengangguran menjadikan penyedia lapangan kerja dapat memilih tenaga yang sesuai dengan kebutuhan. Kami pandang ini sangat efektif. Hanya saja kami minta pelaksanaan kegiatan ini setransparan mungkin,” ucapnya.

 

Lebih jauh, Arnadi juga menyoroti pentingnya keberpihakan perusahaan terhadap tenaga kerja lokal. Menurutnya, sudah seharusnya perusahaan-perusahaan di Pangkalpinang lebih peduli terhadap potensi tenaga kerja dari daerah sendiri.

 

“Sudah sepatutnya perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Pangkalpinang dan sekitarnya lebih peduli dengan tenaga lokal. Kita ada perda tentang kemudahan investasi, yang salah satunya menyarankan tenaga kerja lokal lebih diprioritaskan,” katanya.

 

Arnadi bahkan mengungkapkan bahwa selama ini ada fenomena di mana investasi besar tidak berdampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran.

 

“Jangan seperti beberapa tahun terakhir. Investasi besar sampai triliunan tapi tidak mengurangi angka pengangguran. Bahkan bertambah. Kami menjumpai misalnya di salah satu minimarket di Kota Pangkalpinang, punya 7 pegawai tapi hanya 3 yang lokal. Sisanya dari luar semua,” ungkap Arnadi.

 

Ia pun berharap agar Job Fair 2025 ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki pola rekrutmen tenaga kerja oleh perusahaan, dengan lebih mengutamakan potensi lokal yang sebenarnya sangat melimpah.

 

“Maka job fair kali ini kami berharap kepada pemerintah dan penyedia tenaga kerja untuk lebih jeli. Tenaga kerja lokal melimpah, sehingga penting untuk diprioritaskan,” pungkasnya. (Tn)

 

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *